Kenangan Manis Dikala SAS Kelas 8

Pada hari Selasa tepatnya tanggal 28 November 2023 SMP Negeri 1 Wonoayu melakukan sebuah kegiatan. Kegiatan tersebut adalah Outdoor Learning (ODL) lebih tepatnya adalah mengeksplor lebih dalam tentang beberapa wisata di lingkungan Sidoarjo. Kegiatan ini bertujuan untuk mencari data yang diamati oleh siswa dan siswi SPENIWA. Kami melakukan kunjungan di beberapa destinasi wisata, yaitu Tugu Peluru, Candi Dermo, Museum Mpu Tantular, dan Makam Mbah U’d. Sebelum berangkat, siswa dan siswi SPENIWA berkumpul di lapangan basket untuk berdo’a bersama. Setelah berdo’a, kami menaiki kendaraan sesuai dengan nomor kendaraan yang sudah ditentukan. Sesampainya di destinasi pertama yaitu tugu peluru kami dikumpulkan menjadi satu kemudian di ceritakan sejarah tentang berdirinya tugu peluru oleh bapak guru. Kami juga mendokumentasikan tugu peluru untuk tugas dan juga foto bersama seangkatan. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke destinasi kedua, yaitu Candi Dermo, disana kami diberikan penjelasan tentang sejarah berdirinya Candi Dermo oleh Mas Ghozali dan rekannya. Disana kami juga melakukan sesi foto bersama dengan teman-teman. Setelahnya kami melanjutkan perjalanan ke destinasi ketoga, yaitu Museum Mpu Tantular. Sesampainya disana kami diarahkan masuk kedalam suatu ruangan, disana kami diperlihatkan sebuah video yang berisi tentang penjelasan mengenai beberapa arca dan patung yang ada di Jawa Timur. Lalu kami diarahkan untuk melihat beberapa koleksi-koleksi di Mpu Tantular, museum Mpu Tantular memiliki 15.000 koleksi mulai dari batik, senjata tradisional, alat musik tradisional, baju adat, wayang, patung/arca, sejumlah mata uang dari berbagai negara dan masih banyak yang lain. Setelah menelusuri museum kami beristirahat untuk makan siang. Setelah makan siang kami melanjutkan destinasi terakhir yaitu Makam Kyai  Haji Ali Mas’ud yang berada di pagerwojo, sesampainya disana kami melakukan sholat dhuhur berjamaah dan istighotsah bersama yang dipimpin oleh pak Naim. Kami diberi waktu 1 jam untuk beristirahat dan membeli beberapa jajanjajan seperti pentol, ice creamcream dan lain-lain. Setelah istirahat beberapa menit kami melakukan foto bersama dan tak lupa mendokumentasi sebelum kembali menuju kendaraan untuk kembali ke sekolah. Di perjalanan Kembali menuju sekolah terasa sangat menyenangkan karena kami bertemu dengan orang-orang yang sangat ramah, kami saling Melambaikan tangan dan tegur sapa antara satu sama lain hingga tak terasa sudah sampai di sekolah. Saat sampai disekolah kami hanya tinggal menunggu bel waktu pulang sekolah berbunyi. Akhirnya bel pulang sekolah berbunyi dan kami kembali pulang ke rumah masing-masing, dan inilah perjalanan singkat tentang SAS kami di SMP Negeri 1 Wonoayu Perjalanan yang sangat singkat namun menyimpan banyak kenangan yang tak akan pernah kami lupakan.

PERAYAAN HARI KARTINI SMPN 1 WONOAYU

RA Kartini adalah sosok wanita yang berjasa besar dalam memperjuangkan hak-hak dan emansipasi wanita Indonesia. Maka dengan itu Hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April untuk menghormati perjuangan Raden Ajeng Kartini atau R.A. Kartini dalam memperjuangkan wanita Indonesia dan kesetaraan gender, terutama dalam bidang pendidikan kala itu. Perayaan Hari Kartini memiliki makna mendalam mengenai perjuangan yang dilakukan RA Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita. Pastinya seluruh sekolah di Indonesia merayakan Hari Kartini tersebut dengan memakai baju adat atau kebaya. Salah satunya sekolah SMP Negeri 1 Wonoayu. Sekolah tersebut memperingati Hari Kartini pada hari Selasa, tepatnya 23 April 2024.

         Saat Hari Kartini dirayakan di SMPN 1 Wonoayu, tepat pagi harinya dilaksanakan apel peringatan Hari Kartini, setelah itu juga dilaksanakan lomba-lomba antar kelas. Lomba-lomba yang diselenggarakan sekolah ada berbagai macam lomba yaitu lomba membaca puisi bertema Kartini atau emansipasi wanita, menulis cerpen, miru jarik, mendongeng, menghias nasi kuning/tumpeng, membuat poster digital bertema toleransi, dan juga melukis tong sampah dengan tema toleransi. Lomba-lonba tersebut diadakan di tempat yang sudah dipersiapkan dan juga di dampingi juri dari masing-masing lomba tersebut. Lomba peringatan hari kartini diikuti kelas 7 dan 8 saja, karena kelas 9 sedang melakukan ujian praktek. Lomba menulis cerpen dilaksanakan di musholla depan, lomba ini diikuti oleh satu peserta. Tujuan dari lomba menulis cerpen untuk mengasah kreativitas siswa dalam penulisan sastra. Kemudian lomba puisi, lomba puisi dilakukan di aula sekolah dengan satu peserta. Tujuan dari lomba puisi adalah untuk menggali potensi dan mengasah keterampilan, bakat, dan seni serta untuk mengembangkan ekspresi perasaan dan pemikiran siswa dalam bentuk karya secara bebas. Semua peserta lomba puisi dari kelas lain membacanya dengan penuh penghayatan. Selanjutnya lomba mendongeng, lomba ini dilaksanakan di education garden yang diikuti oleh 1 peserta dan 1 yang mendokumentasi. Lomba mendongeng bertujuan untuk menanamkan pendidikan moral dan akhlak siswa melalui pesan dalam cerita dongeng

         Lomba selanjutnya yakni lomba miru jahit, lomba ini bertempat di masjid belakang yang diikuti oleh 2 anak. Wiru jarik atau kain ini merupakan teknik meripel atau melipat-lipat pinggiran kain yang vertikal sepanjang pinggul hingga kaki. Lomba miru jarik ini bertujuan untuk memupuk semangat baru dan menjalin kekompakan antar siswa serta melatih ketelitian dan kesabaran. Selanjutnya yaitu lomba menghias nasi kuning atau biasa disebut tumpeng. Lomba ini bertempat di serambi ruang guru yang diikuti oleh 2 siswa maupun siswi. Lomba ini bertujuan untuk melatih kekompakan siswa dan kekreatifan siswa dalam menghias. Lomba terakhir yakni melukis tong sampah bertema toleransi, lomba melukis tong sampah ini diikuti oleh 4 orang, 1 orang untuk menggambar dan 3 orang lainnya untuk melukis. Waktu pengerjaan melukis tong sampah ini hanya 2 hari tepatnya hari selasa dan rabu. Namun, melukis tong ini hanya boleh dikerjakan di sekolah, tidak boleh dikerjakan di rumah. Kelas saya menggambar toleransi tentang perbedaan suku dan perbedaan agama. Setelah selesai menggambar kami melanjutkan melukis tong tersebut, dikarenakan waktu sangat terbatas maka melukis tong itu dibantu oleh teman-teman yang lain. Tujuan dari diadakan lomba-lomba tersebut untuk merayakan Hari Kartini, selain itu lomba ini dapat melatih kreativitas siswa, melatih kepercayaan diri, mengukur kemampuan, meningkatkan keberanian didepan umum, serta menumbuhkan jiwa kompetitif dan daya saing.

Pembelajaran dengan Aktivitas Diluar Kelas Menuju Yogyakarta

SMPN 1 Wonoayu mengadakan program belajar di luar ruangan untuk siswa kelas 8 mereka. Pada tanggal 6-7 Maret 2024, siswa-siswa tersebut menjelajahi berbagai destinasi budaya dan edukatif, termasuk Candi Prambanan, Kampung Batik Giriloyo, Taman Pintar, Malioboro, Pantai Parangtritis, dan Pusat Oleh-oleh Bakpia Pathok. Kegiatan dimulai pada 6 Maret 2024 dengan perjalanan menuju Candi Prambanan, sebuah situs warisan dunia yang memukau dengan arsitektur megahnya. Disini, siswa-siswa belajar tentang sejarah, budaya, dan seni arsitektur, yang menjadi landasan penting dalam memahami warisan budaya bangsa. Selanjutnya, rombongan menuju Kampung Batik Giriloyo, di mana mereka dapat melihat langsung proses pembuatan batik secara tradisional. Tak hanya melihat, mereka juga diberikan kesempatan untuk mencoba membuat batik sendiri, menggali kreativitas dan menghargai karya seni lokal. Setelah seharian berkegiatan para siswa melanjutkan perjalanan menuju Hotel Pop Timoho untuk beristirahat. Keesokan harinya pada 7 Maret 2024 siswa sarapan terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan menuju Taman Pintar, tempat siswa-siswi diperkenalkan pada konsep sains dan teknologi secara interaktif. Dengan beragam eksperimen dan demonstrasi, mereka dapat memahami konsep-konsep tersebut dengan cara yang menyenangkan dan mendidik. Melanjutkan perjalanan, Malioboro menjadi pusat kegiatan belanja dan wisata kuliner. Siswa diajak untuk menjelajahi kawasan ini sambil belajar. Tidak lupa, perjalanan dilanjutkan ke Pantai Parangtritis, dimana siswa-siswi dapat menikmati keindahan alam sambil belajar tentang ekologi pantai dan upaya pelestariannya. Terakhir, mereka mengunjungi Pusat Oleh-oleh Bakpia Pathok untuk membeli oleh-oleh bagi keluarga atau teman.Setelah 2 hari berkeliling Yogyakarta para siswa melakukan perjalanan pulang menuju SMPN 1 Wonoayu untuk dijemput. Mereka sampai di SPENIWA sekitar jam 12:30 pada 8 Maret 2023. ODL kelas 8 SMPN 1 Wonoayu bukan sekadar perjalanan wisata, namun juga sebuah pembelajaran yang menggugah rasa ingin tahu, menghargai keberagaman budaya, dan mengembangkan rasa kreativitas dalam pembelajaran di luar ruangan.

Pelatihan Jurnalistik bersama Tribunnews, SCTV, dan Komunitas Brang Wetan di SMPN 1 Wonoayu

Siapa yang tidak mengenal SCTV dan Tribunnews, salah satu channel dan situs pemberitaan yang terkenal di Indonesia. Nah, SMPN 1 Wonoayu berkenan untuk menyambut Pak Taufiq, penulis dari Tribunnews dan Mas Fajar, wartawan dari SCTV untuk menghadiri pelatihan jurnalistik di SMPN 1 Wonoayu. Pelatihan ini juga dihadiri oleh perwakilan komunitas Brang Wetan pada 20 Februari 2024. Acara ini juga dihadiri kurang lebih 40 siswa dan guru, pelatihan berlangsung dengan lancar di ruang pertemuan SMPN 1 Wonoayu. Kami diberi pengarahan oleh para profesional berpengalaman tentang etika jurnalistik, teknik wawancara, penulisan berita yang berkualitas, dan penerapan media sosial dalam liputan. Selama pelatihan, siswa dibagi menjadi 3 kelompok untuk melakukan praktik. Didalam ruang pertemuan kami diberi beberapa materi yang mendalam tentang jurnalistik. Kami juga sempat melakukan sesi tanya jawab singkat dengan para profesional. Acara ini tidak hanya tentang jurnalistik, juga sebagai bentuk pengenalan bahwa SMPN 1 Wonoayu yang sudah menjadi sekolah toleransi. Ibu kepala sekolah juga melakukan sambutan dan memperkenalkan SPENIWA dengan prestasi-prestasinya. Saat itu juga, kami menyempatkan waktu untuk berfoto bersama. Kami melakukan pelatihan selama kurang lebih 2 jam, dimulai dengan menyanyikan Indonesia Raya, lalu sambutan dari ibu kepala sekolah, perkenalan singkat dari para profesional, pembahasan materi, sesi tanya jawab, dan diakhiri dengan doa. Saat melakukan praktik, kami mendapatkan kesempatan untuk meliput berbagai kegiatan di SPENIWA, para profesional memberikan arahan langsung dan umpan balik konstruktif kepada peserta. Tidak hanya belajar tentang aspek teknis jurnalistik, kami juga diajak untuk memahami pentingnya integritas dan keberagaman dalam penyajian berita. Mereka diajarkan untuk menghargai sudut pandang yang berbeda dan memastikan bahwa liputan mereka mencerminkan berbagai perspektif masyarakat. Selama beberapa jam pelatihan, kami semakin memahami dunia jurnalistik dan merasakan tantangan yang dihadapi. Setelah pelatihan selesai, para peserta meninggalkan ruang pertemuan dengan pengetahuan yang lebih dalam tentang dunia jurnalistik. Pelatihan bersama Tribunnews, SCTV, dan Brang Wetan telah memberi fondasi yang kokoh untuk memperdalam ilmu tentang jurnalistik.